Sunday, March 19, 2017

MAKALAH Menciptakan Suasana Kedekatan Keluarga


MAKALAH
Menciptakan Suasana Kedekatan Keluarga

1.      Penataan Lingkungan Fisik
     Interpretasi terhadap penataan lingkungan fisik bertujuan untuk menyingkap nilai – nilai moral yang diapresiasikan terhadap bantua yang diberikan orang tua kepada anaknua agar memiliki dan mengembangkan  kedisiplinan diri. Penataan lingkungan fisik pada sebuah keluarga menunjukkan adanya upaya agar anak – anak memiliki nilai moral dasar, social, ilmiah, ekonomi kebersihan dan keteraturan dan demokrasi. Upaya penataan lingkungan fisik telah dipresiasikan sebagai bahan dialog antar anggota leluarga,. Penghayatan ini ditimbulkan oleh rasa terlindung dan aman dari diri mereka. Mereka merasakan adanya keakraban dalam berbagai nilai moral.

2.      Penataan Lingkungan Sosial
a).    Penataan Lingkungan Sosial Internal
    Penataan lingkungan lingkungan internal kelurga harus mampu untu menyingkapkan adanya upaya terhadap anak – anak agar memiliki nilai dasar, social, ilmiah, ekonomi, kebersihan dan demokrasi. Penataan lingkungan internal yang baik akan memungkinkan terjadoinya komunikasi yang efektif  sesama anggota keluarga. Dengan komunikasi dialogis seperti ini orang tua dapat menjelaskan tujuannya untuk diterima secara rasional oleh anak dan anak yang menerima secara rasional tersebut dapat mengapresiasikan upaya orang tuanya.

b).    Penataan Lingkungan Sosial Eksternal
     Hal ini dapat diupayakan dengan  menciptakan kedekatan dan keakraban dalam upaya memiliki nilai dasar, sosial, ilmiah yang dibangun oleh penataan lingkungan social internal. Hal ini dapat mendorong anak untuk memiliki kedisiplnan diri. Kedisiplinan ini terwujud melalui perilaku keseharian anak sehingga kokoh kepemilikan yang diperoleh dari penataan lingkungan fisik social.

3.      Penataan Lingkungan Pendidikan
a).    Penataan Lingkungan Pendidikan Internal
        Motivasi untuk belajar mempunyai nilai moral yang kuat terhadap anak. Ajakan yang diupayakan  orang tua dihayati dan dirasakan sebagai bantuan dan bimbingan kepada anak merupakan dasar pertemuan makna antara orang tua sebagai tenaga pendidik dan anak sebagai peserta didik. Hal ini dapat terjadi jika orang tua dapat menampilkan perilaku yang konsisten sebagai teladan, dialog dan kepedulian nya sangat ditangkap oleh anak.

b).    Penataan Lingkungan Pendidikan Eksternal
     Adanya motivasi anak disebabkan oleh pancaran kewibawaan dan kepercayaan orang tua yang benar – benar mereka rasakan, terciptanya komunikasi yang dialogis antara orang tua dan anak serta suasana demokratisasi dalam keluarga. Penghayatan terhadap motivasi ini adalah kedisiplinan dalam belajar untuk meningkatkan kepemilikan terhadap nilai moral social.

4.      Dialog – Dialog Keluarga
       Dialog yang dilakukan dalam keluarga penuh dengan suasana demikratis, peringatan – peringatan terhadap anak yang disampaikan dengan bijak, asih asuh, sehingga dengan sadar dan kepercayaan diri anak mematuhinya. Kepatuhan anak terhadap peringatan orang tua telah membangun rasa dan disiplin diri secara penuh kepada orang tua. Hal ini dapat terwujud karena adanya konsistensi perilaku, keakraban, kedekatan dan kebersamaan mereka sebagai anggota kelurga yang utuh.


5.      Kontrol Orang Tua terhadap Perilaku Anak
       Kontrol yang diberikan bersifat mengingatkan dan menyadarkan bukan memaksakan atau mengindoktrinasi sehingga anak senantiasa berprilaku taat nilai moral. Kontrol terhadap nilai moral social ditunjukkan dengan tindakan selektif dalam memilih teman bergaul dan belajar. Kesadaran bahwa persahabatan juga terdapat nilai – nilai yang bisa merusak dasar – dasar nilai moral yang telah dibangun dalam lingkungan keluarga juga menjadi pertimbangan utama.  Kontrol yang diberikan dengan penuh asih, asuh dan kebijaksanaan menyebabkan rasa keterpaksaan yang dialami anak pada awalnya akan berkembang menjadi kesadaran dan kedisiplinan diri bahwa pa yang dilakukan orang tua selama ini demi kebaikan dan kemaslahatan diri.

Macam – Macam Pendekatan yang Dapat Mempengaruhi Disiplin Belajar Anak.

       Peran orang tua adalah mempersiapkan fasilitas yang di butuhkan bagi kelangsungan hidup sang anak,mamberinya kebebasan memilih ,mengajarinya berbicara,menjelaskan   rahasia - rahasia alam semesta menanamkan prinsip secara etika kehidupan. Selain itu orang tua juga berkewajiban bukan sekedar untuk menyiapkan makanan dan pakaian, mencari nafkah serta memandikan anak. Melainkan juga berkewajiban untuk mendidik akal dan rohaninya serta mengarahkan segala tindakannya dan mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup sang anak.

            Dalam rangka meningkatkan disiplin anak dalam belajar orang tua mempunyai peranan yang sangat strategis. Hal ini dapat terlihat dari berbagai pendekatan orang tua yaitu :
a.       Pendekatan Orang Tua sebagai Teladan
      Karena pengaruh yang kuat dalam memberika pendidikan terhadap anak adalah teladan orang tua. Anak – anak menirukan apa saja yang dilakukan orang lain, terutama perilaku orang tuanya. Memberikan teladan merupakan cara yang lebih efektif dari bahasa karena bisa memberikan teladan merupakan cara yang lebih efektif dari pada bahasa, karena bisa memberikan gambaran dan isyarat yang jelas untuk dapat ditirukan.

       Pengetahua anak mengenai sikap yang benar dan diterima oleh orang lain, sebagian besar diperoleh dengan menyerap dan menirukan sikap orang tua. Oleh karena itu perlu disadari dan diperhatikan agar orang tua dapat memberikan teladan yang baik dan benar. Orang tua yang bijaksana akan berusaha memberikan contoh baik pada anakanya, dengan berbagai cara menghadapi problema setiap hari dengan baik, bijaksana, sabar, dapat mengendalikan emosi, mengerjakan dengan tekun, menghargai karya, menunjukkan pandangan hidup optimis, membuat kegiatan – kegiatan yang menyenangkan tidak menyesali hal – hal yang telah berlalu, mempererat hubungan tambahan dengan membaca dan banyak lainnya.

       Selain orang tua, orang lain pun berpengaruh juga pada kehidupan anak – anak akan meniru orang lain yang dikaguminya, yang menyanyanginya, atau yang dekat dengan mereka. Televisi sangat berpengaruh pula pada pembentukan sikap anak, oleh karena itu anda harus memilihkan acara yang bagus. Ada dua macam yang dapat diperoleh yaitu pengaruh baru dimana anak belum mengetahui sebelumnya dan harus mengetahui hal yang baru tersebut, kemudian pengaruh dari hal yang biasanya mereka ketahui sehingga cenderung mengulangi hal tersebut.

b.      Pendekatan Orang Tua dengan Memberikan Dorongan
       Memberikan dorongan dengan kata – kata, berbeda dengan omelan – omelan adalah dorongan yang bersifat memaksa dan tidak benar. Dorongan adalah pengarahan yang sederhana, tidak mengkritik dan tidak menyinggung perasaan bagi orang yang membutuhkan pertolongan. Dorongan yang diberikan seharusnya bersifat menyenangkan dan pribadi tidak didepan orang lain, tenang dan mengena. Agar anak ingat sendiri mengenai yang harus dikerjakan pada saat tertentu,tanyakan atau suruhlah anak untuk melakukan sesuatu.

            Dorongan dapat dilakukan dengan sikap atau isyarat tanpa kata – kata :
1).    Berdiri tegak tanpa gerak atau mengangkat satu tangan berarti latihan perhatian.
2).    Menurunkan atau merendahkan telapak tangan dengan perlahan – lahan menunjukkan agar suara dikurangi, meminta untuk duduk atau berbaring.
3).    Mengacungkan jari di depan bibir mempunyai arti “ silahkan diam “ atau “ tenanglah “.
4).    Bila melarang suatu perbuatan dapat digunakan isyarat dengan gerakan mata, ekspresi wajah, gerakan tangan atau tubuh berdiri di depan anak pada waktu ia akan melakukan sesuatu, dapat juga dengan isyarat.

c.       Pendekatan dengan Memberikan Pujian
       Berikan pujian atau penghargaan pada sifat, kemampuan ataupun prestasi yang diperoleh anak. Pujian dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa orang tua menilai dan menghargai tindakan serta usahanya. Pujian yang menunjukkan tindakan misalnya : “ Bagus sekali apa yang telah kamu lakukan tadi”’ pujian itu lebih  baik dari pada ungkapan rasa suka ataupun penghormatan pribadi. Pujian yang diberikan akan menimbulkan rasa bangga, mampu atau percaya diri terutama pada anak yang pernah atau rendah diri. Apabila orang tua memperbaiki hubungan dengan anak dan anggota keluarga lainnya, suasana rumah tangga akan membaik pula. Sebenarnya anak seperti juga dewasa ingin mendengarkan dan membutuhan perhatian.

d.      Pendekatan dengan Memberikan Hadiah
            Pada dasaarnya manusia mempunyai dua rasa, yaitu rasa senang dan rasa sedih. Orang tua cenderung mengulangi sikap – sikap yang mendatangkan kesedihan. Salah satu prinsip pendidikan adalah memberikan sesuatu yang menyenangkan, setelah anak melaksanakan sesuatu perbuatan yang orang tua inginkan. Sesuatu yang menyenangkan itu bisa berupa benda konkret, misalnya : makanan, uang, mainan, dan yang tidak konkrit misalnya pujian, perhatian dan penghargaan.


       Pendekatan yang dilakukan disini adalah pendekatan yang bersifat persuasive, bijaksana yang mengandung sifat positif, dan penyesuaian yang diharapkan kepada tuntutan – tuntutan lingkunganya. Pendekatan semacam ini tidak hanya bersifat berguna tetapi juga mengandung makna mendalam dalam pembentukan sifat hidup anak didik dan pengembangan hubungan kemanusiaan, yang akan memperkaya kehidupan emosional kedua belah pihak. 

No comments:

Post a Comment