MAKALAH
ANALISIS BUKU TEKS PKN KELAS XII
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dengan banyaknya buku teks yang sekarang ini
beredar di pasaran, guru dituntut untuk dapat memilih mana buku teks yang
sesuai dengan kurikulum yang berkembang saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Hal ini sangat penting, karena dapat membantu siswa untuk
dapat mengerti dan memahami isi materi suatu pelajaran dengan baik. Pemahaman
yang baik akan berguna mempelajari buku ajar selanjutnya.
Supaya
bisa dapat dipahami dan menarik siswa untuk memahami Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, maka Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI
perlu dianalisis.
Analisis
buku teks tersebut dapat dilihat dari dua hal yaitu kualitas buku teks, yang
berdasarkan Greene dan Petty, dan pada sistematika buku teks tersebut,
masing-masing mempunyai beberapa ketentuan. Dimana ketentuan-ketentuan tersebut
tentu saja akan mengandung apakah buku teks tersebut layak digunakan atau
tidak? Ketentuan-ketentuan tersebut nantinya akan dijabarkan dalam makalah ini
akan dibahas secara terperinci. Dari hasil analisis tersebut akan terlihat
apakah buku teks tersebut berkualitas dan sistematik, sehingga dapat digunakan
sekolah-sekolah lain di luar kota
Semarang .
- Perumusan Masalah
1.
Menurut Greene dan
Petty, buku teks Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, apakah sudah
disebut buku teks yang berkualitas?
2.
Apakah buku teks
pendidikan kewarganegaraan untuk SMA kelas XI sudah sistematik?
- Tujuan dan Manfaat
- Tujuan
a.
Untuk mengetahui apa
buku teks Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, menurut Greene dan Petty
sudah berkualitas.
b.
Untuk mengetahui
apakah buku teks tersebut tersusun secara sistematis secara menyeluruh.
- Manfaat
a.
Penulis sendiri,
agar nantinya setelah menjadi guru dapat menentukan dan melilih buku teks yang
nantinya berguna bagi siswa.
b.
Program S1 Ilmu
Keguruan agar dapat menambah kepustakaan dan berguna untuk penerapan praktek
sebagai guru.
BAB II
PEMBAHASAN
- Gambaran Umum Buku Teks
Buku teks Pendidikan
Kewarganegaraan untuk sekolah SMA kelas XI terbitan Erlangga terdiri dari 182
halaman merupakan buku teks terbaru yang disusun oleh Budiyanto, untuk
mendukung Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Buku teks jilid dua ini
mempunyai sampul depan yang bergambar Kepala Negara dari negara-negara yang
bergabung dalam kelompok Group 8 (6-8). Buku teks tersebut didominasi dengan
warna orange, merah, dan kuning. Agar buku teks tersebut bisa menarik minat
siswa, kertas yang dipergunakan juga tebal sehingga buku teks tersebut tidak mudah
rusak.
Buku teks ini diawali
dengan kata pengantar yang berisi uraian materi yang disajikan sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tinjauan mata pelajaran yang berisi
tentang materi buku teks tersebut bertujuan untuk membantu peserta didik dan guru
dalam proses belajar mengajar Pendidikan Kewarganegaraan yang disajikan dengan
kemasan yang khas dan menarik.
Selanjutnya pada Bab I
yang termuat dalam halaman 1-23. Bab II termuat dalam halaman 31-58. Bab III
termuat dalam halaman 65-90. Bab IV termuat dalam halaman 97-141. Bab V termuat
dalam halaman 147-176. masing-masing bab memuat tentang kompetensi dasar dan
indikator yang merupakan dari standar isi 2006. Kemudian disertai dengan
adanya, kesimpulan, uji kompetensi dan daftar pustaka.
Buku teks ini diperdagangkan
untuk umum. Untuk melihat buku teks tersebut layak digunakan atau tidak maka
perlu dianalisis. Dari hasil analisis tersebut akan terlihat apakah buku teks
tersebut berkualitas dan sistematis, sehingga dapat digunakan sekolah-sekolah
lain agar nantinya dapat membantu siswa dalam memahami materi yang berkaitan
dengan standar isi.
- Analisis Buku Teks
Analisis buku teks dapat dilihat dari dua
segi, yakni dari kualitas buku teks dan sistematika buku teks.
- Kualitas Buku Teks (Greene
dan Petty)
1.
Sudut Pandang (Point
of View)
Pada buku teks
pendidikan kewarganegaraan SMA kelas XI, cara penulis mengambil sudut pandang
sudah sangat bagus dan hal ini, penulis menggunakan teori kejiwaan, yaitu
semakin rendah umur anak, maka menggunakan teori-teori yang konkrit dengan cara
gambar. Dan juga keterangan-keterangan tulisan juga ada gambar. Ini sesuai
dengan teori kejiwaan seperti halnya.
Pada Bab 1, gambar 1.1
hal 9, gambar 1.2 hal 11, 1.3 hal 16, gambar 1.4 hal 23. Bab 2, gambar 2.1 hal
36, gambar 2.2 hal 39, gambar 2.3 hal 41, gambar 2.4 hal 48, gambar 2.5 hal 52,
gambar 2.6 hal 59. Bab 3, gambar 3.1 hal 70, gambar 3.2 hal 81, gambar 3.3 hal
85, gambar 3.4 hal 88, gambar 3.5 hal 91. Bab 4, gambar 4.1 hal 100, gambar 4.2 hal 105,
gambar 4.3 hal 110, gambar 4.4 hal 114, gambar 4.5 hal 117, gambar 4.6 hal 125,
gambar 4.7 hal 128, gambar 4.8 hal 136, gambar 4.9 hal 141. Bab 5, gambar 5.1
hal 154, gambar 5.2 hal 163, gambar 5.3 hal 166, gambar 5.4 hal 173, gambar 5.5
hal 175.
2.
Kejelasan Konsep
Dalam buku teks Pendidikan Kewarganegaraan untuk
SMA kelas XI, buku teks ini tidak menimbulkan multi tafsir atau hanya
menimbulkan satu tafsiran.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu buku teks memiliki kejelasan konsep maka akan tampilkan judul per-bab dari
buku teks Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI.
·
Bab 1 Budaya Politik
di Indonesia
·
Bab 2 Budaya
Demokrasi menuju Masyarakat Madani
·
Bab 3 Keterbukaan
dan Keadilan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
·
Bab 4 Hubungan
Internasional dan Organisasi Internasional
·
Bab 5 Sistem Hukum
dan Peradilan Internasional
3.
Relevan dengan
Kurikulum
Judul Bab dan Sub Bab dalam Buku Teks Pendidikan
Kewarganegaraan
|
Materi Pokok dan Sub Materi Pokok dalam Kurikulum 2006
|
Relevan
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
Bab 1: Budaya Politik Di Indonesia
Sub Bab:
a.
Pengertian Budaya
Politik
b.
Tipe-Tipe Budaya
Politik
c.
Sosialisasi dengan
Budaya Politik
d.
Peran Serta Budaya
Politik Partisipan
|
MP : 1. Budaya Politik di Indonesia
Sub MP:
1.1 Pengertian Budaya Politik
1.2 Tipe Budaya Politik
1.3 Sosialisasi Pengembangan Budaya Demokrasi
1.4 Peran Serta Budaya Politik Partisipan
|
√
√
√
√
√
|
|
Bab 2: Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani
Sub Bab :
|
Mp : 2. Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani.
Sub MP:
3.1 Pengertian dan Prinsip-Prinsip
3.2 Ciri Masyarakat Madani
3.3 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia sejak Orde Lama,
Orde Baru, Reformasi.
3.4 Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari.
|
√
√
√
√
√
|
|
Bab 3: Keterbukaan dan Keadilan dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Sub Bab:
a.
Pentingnya
keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b.
Dampak
Penyalahgunaan Pemerintah yang tidak Transparan.
c.
Sikap Keterbukaan dan
Keadilan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
|
MP: 3. Sikap Keterbukaan dari Keadilan dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Sub MP:
3.1 Pengertian dan Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan
dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
3.2 Dampak Penyelenggaraan Pemerintah yang tidak
Transparan.
3.3 Sikap Keterbukaan dan Keadilan dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara.
|
√
√
√
√
|
|
Bab 4: Hubungan Internasional dan Organisasi
Internasional
Sub Bab:
a.
Pengertian,
Pentingnya, dan Sarana-Sarana Hubungan Internasional Bagi Suatu Negara
b.
Tahap-Tahap
Perjanjian Internasional
c.
Fungsi Perwakilan
Diplomatik
d.
Peran Organisasi
Internasional (Asean, AA, PBB) Dalam Meningkatkan Hubungan Internasional.
e.
Kerjasama dan Perjanjian
Internasional Yang Bermanfaat bagi
|
MP 4: Hubungan Internasional dan Organisasi
Internasional
Sub MP:
4.1 Pengertian dan Pentingnya Hubungan Internasional bagi
suatu Negara
4.2 Tahap-tahap Perjanjian Internasional
4.3 Fungsi Perwakilan Diplomatik
4.4 Peran Organisasi Internasional (ASEAN, AA, PBB) Dalam
Meningkatkan Hubungan Internasional
4.5 Kerja sama dan Perjanjian Internasional Yang Bermanfaat
Bagi
|
√
√
√
√
√
√
|
|
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
Sub Bab:
|
MP: 5. Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
Sub MP:
5.1 Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
5.2 Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional dan Cara
Penyelesaian Oleh Mahkamah Internasional
5.3 Menghargai Putusan Mahkamah Internasional
|
4.
Berdasarkan pengamatan
kami buku ini sudah menarik minat berdasarkan cover dan isinya, dan juga
terdapat gambar-gambar, tabel, dan cara penulisannya yang berbeda antara materi
yang penting dan materi yang lain.
5.
Menumbuhkan Motivasi
Dalam buku teks Pendidikan Kewarganegaraan
untuk SMA kelas XI, dalam buku teks ini bisa menumbuhkan motivasi, karena
penulis menumbuhkan dengan gambar, pernyataan, dan fakta-fakta kejadian masa
lalu sehingga bisa menumbuhkan motivasi bagi siswa atau peserta didik.
6.
Menstimulus
Aktivitas Siswa
Buku teks yang baik ialah buku teks yang
merangsang, menantang dan menggiatkan aktivitas siswa. Disamping tujuan dan
bahan faktor metode sangat menentukan dalam hal ini.
Dalam buku teks pendidikan kewarganegaraan 2
Sekolah Menengah Atas kelas XI terbitan Erlangga penulis menstimulus siswa yang
sangat sistematis, jelas dan padat, sehingga mempermudah dalam penguasaan
materi, bagan, tabel atau matriks yang mendukung penyajian materi secara
sederhana sehingga lebih mudah untuk dipelajari.
Pada pelajaran 1 Penulis menstimulus siswa
dengan penugasan praktik kewarganegaraan pada halaman 8, 13, 18, 21, dan 26,
pengertian budaya politik, uji kemampuan 1 yaitu pada halaman 28-29.
Pada pelajaran 2 Penulis menstimulus siswa
dengan pemberian tugas praktik kewarganegaraan yaitu di halaman 37, 42, 50, 57
dan uji kemampuan pada halaman 60-62.
Pada pelajaran 3 penulis menstimulus siswa
dengan pemberian tugas siswa pada halaman 74, 80, 89 dan latihan kompetensi di
halaman 93-95.
Pada Pelajaran 4 Penulis menstimulus siswa
dengan pemberian tugas siswa pada halaman 104, 114, 123, 127, 137 dan uji
kompetensi pada halaman 144-145.
Pada pelajaran 5 Penulis menstimulus siswa
dengan pemberian tugas siswa pada halaman 155,162, dan uji kompetensi di
halaman 182-183.
7.
Ilustratif
Maksudnya bahwa dalam buku teks pendidikan
kewarganegaraan untuk kelas XI jilid 2 terbitan Erlangga di lengkapi dengan
gambar-gambar, bentuk tulisan ataupun kalimat yang tersusun dengan baik, materi
yang berupa bagan-bagan, tabel, maupun bentuk-bentuk lain yang menjadi materi.
Pada Bab I gambar-gamabar terdapat di halaman
9, 11, 16, 23 pada halaman 9 gambar bersikap akomodatif serta bersedia menerima
pendapat atau pandangan orang lain, halaman 11 gambar melakukan aksi
demonstrasi, halaman 16, gambar keluarga, merupakan salah satu agen sosialisasi
politik, di halaman 23 gambar pertemuan langsung dengan pejabat publik/negara materi
yang dianggap paling penting tercetak tebal dan huruf miring ditulis agak kecil
dibandingkan dengan huruf lain di dalam materi, tata letak kalimat dan susunan
kalimat yang disusun secara sistematis terdapat hamper pada keseluruhan
pelajaran (1-23).
Pada Bab II gambar-gambar terdapat di halaman
36, 39, 41, 48, 52, 59. Pada halaman 36 terdapat gambar ciri pemerintahan yang
demokratis adalah adanya akuntabilitas. Pada halaman 39 adanya jaminan
perlindungan dan penegakan hak asasi warga Negara. Pada halaman 41 gambar
persamaan politik dalam pemilihan umum, pada halaman 48 terdapat gambar
masyarakat madani. Pada halaman 52 terdapat gambar Kabinet Natsir, pada halaman
59 terdapat gambar bermusyawarah. Materi yang dianggap paling penting tercetak
tebal dan hurufnya miring. Tata letak kalimat dan susunan kalimat disusun
secara sistematis terdapat hampir pada keseluruhan pelajaran (32-58).
Pada
bab III gambar-gambar terdapat pada halaman 70, 75, 85, 88, 91 pada halaman 70
terdapat gambar manteri tenaga kerja. Pada halaman 75 terdapat bagan, tabel
atau matriks. Pada halaman 85 terdapat gambar Soeharto menandatangani (LOI)
dihadapan Direktur IMK Asia Pasifik. Pada halaman 88 terdapat gambar diskusi
dan pada halaman 91 terdapat gambar menyerukan penerapan budaya. Materi yang
dianggap penting tercetak tebal dan huruf miring ditulis agak kecil
dibandingkan dengan huruf lain, dalam materi tata letak kalimat dan susunan
kalimat yang disusun secara sistematis terdapat hampir pada keseluruhan
pelajaran (65-90).
Pada bab IV gambar-gambar terdapat pada
halaman 100, 105, 110, 114 halaman 105 terdapat gambar perdana menteri Jepang dan India . Pada halaman 110 terdapat gambar
ratifikasi sebuah naskah perjanjian internasional. Pada halaman 114 terdapat
gambar perjanjian multilateral. Pada halaman 117 terdapat gambar Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono menerima surat
kepercayaan. Pada halaman 125 terdapat
gambar pertemuan Konferensi Asia-Afrika. Pada halaman 131 terdapat gambar
lambing PBB. Pada halaman 136 terdapat gambar Gedung Mahkamah Internasional dan
pada halaman 141 terdapat gambar para Kepala Negara gerakan Non-Blok (GNB).
Materi yang diangap penting tercetak tebal dan hurufnya miring, tata letak
kalimat kalimat dan susunan kalimkat disusun secara sistematis terdapat hampir
pada keseluruhan pelajaran (97-14).
Pada bab V terdapat gambar-gambar di halaman
154, 163, 166, 173, 175. pada halaman 154 terdapat gambar salah satu sumber
hukum internasional adalah perjanjian internasional. Pada halaman 163 terdapat
gambar pendapat umum di mahkamah internasional di Den Haag, Belanda. Pada
halaman 166 terdapat gambar sengketa internasional sengketa nama laut antara
Korea Selatan dan Jepang. Pada halaman 173 terdapat gambar Indonesia dan Malaysia pernah
berurusan pulau Sipadan. Pada halaman 175 terdapat gambar tentang invasi
Amerika Serikat ke Irak. Materi yang dianggap penting tercetak tebal dan
hurufnya miring, tata letak kalimat dan susunan kalimat disusun secara
sistematis terdapat hampir pada keseluruhan pelajaran (147-176).
8.
Komunikatif
Artinya dalam buku teks tersebut disajikan
dengan bahasa yang komunikatif yaitu bahannya mudah untuk dipahami sehingga
mempermudah dalam penugasan materi.
Pada Bab I di halaman 9, 11, 16, 23 terdapat
gambar-gambar contohnya pada halaman 9 terdapat gambar yang menunjukkan ciri
budaya politik toleransi yaitu musyawarah. Materi yang penting dicetak tebal
dan miring hurufnya ditulis agak kecil dibandingkan huruf lain dalam materi,
dan semua itu disusun berbeda dari yang lain. Contohnya yaitu pada halaman 5
terdapat kata komponen Budaya Politik.
Bab 2 terdapat gambar-gambar yaitu halaman
36, 39, 41, 48, 52, 59 materi yang dianggap penting dicetak tebal dan
penulisannya dengan huruf kecil dan miring, adapun dalam bentuk pemisahan
antara materi yang dianggap penting yaitu dengan pemberian warna yang mencolok.
Ada juga yang
dibuat skema, contohnya pada halaman 49.
Bab 3 di halaman 70, 81, 85, 88, 91 terdapat
gambar-gambar materi yang dianggap penting dicetak tebal, ditulis miring dengan
huruf kecil, ada juga yang menggunakan
tabel contohnya halaman 67.
Bab 4 di dalam halaman 100, 105, 110, 114,
117, 125, 128, 136, 141 terdapat gambar-gambar, materi yang dianggap penting
dicetak tebal, ditulis miring dan pemakaian hurufnya lebih kecil dibanding
dengan huruf materi lain. Selain itu materi yang dianggap penting juga
dimasukkan pada kolom yang diberi warna mencolok seperti hal 99, 100, 103, 106,
107, 108, 109, 110, 113, 115, 116, 118, 119, 121, 122, 123, 124, 126, 127, 129,
130, 131, 133, 135, 139, 141, 142. ada juga yang dibuat skema tabel yaitu pada
halaman 102, 107, 108, 115, 116, 118, 119, 122, 123, 1269, 127, 130, 133, 139,
141, 142.
Bab 5 di halaman 154, 163, 166, 173, 175
terdapat gambar-gambar materi yang dianggap penting dicetak tebal, ditulis
miring dengan huruf kecil dibandingkan dengan huruf materi yang lain, selain
itu materi yang dianggap penting juga dimasukkan pada kolom yang berisi warna
mencolok seperti hal 150, 151, 152, skema/ tabel yaitu pada halaman 150, 151,
153, 154, 155, 158, 159, 165, 166, 167, 171, 176, 177.
9.
Menunjang pada Mata
Pelajaran lain
Artinya materi yang disajikan itu menunjang
pada mata pelajaran lain. Dalam buku teks Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas
Kelas XI terbitan Erlangga, menunjang mata pelajaran lain yaitu dalam Bab 5
tentang Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
dimana keterkaitan dengan mata pelajaran lain yaitu Geografi dimana
menjelaskan kepulauan Simpadan dan juga peta Korea Selatan dan Jepang.
10.
Menghargai Perbedaan
Individu
Maksudnya bahwa dalam buku teks tersebut
penulis menghargai perbedaan individu dalam menyerap materi pelajaran. Karena
setiap individu pasti mempunyai perbedaaan dalam intelegensinya, ada yang dibawah
rata-rata, ada yang sedang, ada yang di atas rata-rata. Begitu juga kondisi
pada waktu menerima pelajaran, siswa dalam kondisi badannya sehat atau sakit.
Hal tersebut semua berkaitan dengan ilmu jiwa.
Dalam buku teks kewarganegaraan Sekolah
Menengah Atas terbitan Erlangga. penulis menghargai perbedaan individu dengan
cara memberikan gambaran kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat
sendiri, menjawab pertanyaan, adanya tugas rumah, adanya tugas kelompok,
refleksi siswa, rangkuman materi, latihan soal. Bab 1 kesempatan kepada siswa
untuk mengemukakan pendapat sendiri (halaman 8), tugas kelompok (halaman 18).
11.
Memantapkan
Nilai-Nilai
Maksudnya bahwa dalam buku teks tersebut
merupakan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, yaitu nilai-nilai Pancasila.
Dalam buku teks kewarganegaraan untuk SMA
kelas XI terbitan Erlangga penulis memantapkan nilai-nilai dalam buku teks
dengan malalui gambaran, wacana, kasus, info media, pernyataan yang kesemuanya
menggambarkan tentang berlakunya nilai-nilai di masyarakat akan disebutkan
sebagian pada gambar 1.3 halaman 16 mencerminkan sila 1 yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa. Dalam halaman 73 terdapat wacana tentang sila ke 2 yaitu Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradap. Dalam halaman 48 terdapat gambar 2.4 dan juga wacana tentang
sila ke 3 yaitu Persatuan Indonesia .
Dalam halaman 59 terdapat gambar tentang sila ke 4 Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalan Permusyawaratan Perwakilan, dalam Bab 3 di situ
mencakup tentang sila ke 5 yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
- Sistematika Buku Teks
1.
Judul buku teks yang
menjadi pegangan
Maksudnya judul dalam buku Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI jilid 2 dianalisis meliputi judul, tahun
terbitan dan penerbit dari mana, dan apakah sesuai dengan kurikulum sekarang
yakni KTSP.
2.
Sistematika
Pembahasan
Dari Bab I sampai bab V menunjukkkan sila
dari Pancasila dan dapat dilihat dari kurikulum apakah buku teks dilihat dari
kurikulum apakah relevan.
Dalam buku teks Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI jilid
2 terbitan Erlangga dilihat pada masing-masing pelajaran terlebih dahulu.
Dilihat dari urutan sila dari Pancasila. Bab I berjudul Budaya Demokrasi Menuju
Masyarakat Madani sesuai dengan sila ke 3 dan 4 dari Pancasila. Bab III dengan
judul Keterbukaan dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara sesuai
dengan sila ke 5 dan 2 dari Pancasila. Bab IV dengan judul Hubungan
Internasional dan Organisasi Internasional sesuai dengan sila ke 3 dari
Pancasila. Bab V dengan judul sistem Hukum dan Peradilan Internasional sesuai
dengan sila ke 4 dan sila ke 2 dari Pancasila. Dari masing-masing bab yang
dianalisis sesuai dengan urutan Pancasila. Mulai dari sila pertama sampai sila
ke lima . Dimana
buku teks Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI jilid 2, terbitan
Erlangga ini sangat relevan dengan kurikulum.
3.
Metodelogi
Pembahasan Buku
Maksudnya bagaimana penulis menanamkan
nilai-nilai pada siswa. Hal ini berhubungan dengan aspek kognitif, seperti
berpikir, menilai. Aspek afektif mencakup sikap minat, dorongan. Dan aspek
psikomotor mengandung aspek mental dan fisik.
Dalam buku teks Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI
jilid 2 terbitan Erlangga, untuk membuktikan dapat dilihat dari masing-masing.
Pada Bab I aspek kognitif dapat dilihat pada
halaman (1-23) berupa teori materi secara tertulis yang disajikan dalam buku .
aspek afektif dapat dilihat pada halaman 4, dan 7 (info kewarganegaraan), 5, 9,
15 dan 17 (fokus kita) dan 30 (studi kasus). Aspek psikomotorik dapat dilihat
pada halaman 8, 13, 18, 21, 26 (penugasan praktik kewarganegaraan) dan 30
(tagihan tugas dan inquiri (tugas kelompok).
Pada Bab II aspek kognitif dapat dilihat pada
halaman (31-58) Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani. Aspek afektif dapat
dilihat pada halaman 33 dan 34 (Fokus kita) 37, 46 dan 49 (info
kewarganegaraan) dan 63 (studi kasus). Aspek psikomotorik dapat dilihat pada
halaman 37, 42, 50, 57 (penugasan praktek kewarganegaraan), 63 (studi kasus dan
tagihan tugas) dan 64 (inquiri).
Pada Bab III aspek kognitif dapat dilihat
pada halaman 65-90. Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Aspek afektif dapat dilihat pada halaman 67, 71, 76, 81, 87 (fokus
kita) 78, 88, 91 (info kewarganegaraan) dan 95 (studi wacana). Aspek
psikomotorik dapat dilihat pada halaman 74, 80, 89 (penugasan praktek
kewarganegaraan) dan 96 (tugas dan diskusi).
Pada Bab IV aspek kognitif dapat dilihat pada
halaman 97-141. Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional. Aspek
afeltif dapat dilihat pada halaman 99, 109, 121, 124, 135 (fokus kita), 100,
103, 106, 110, 113, 122, 129, 136 (info kewarganegaraan) dan 146 (studi kasus).
Aspek psikomotorik dapat dilihat pada halaman 104, 114, 123, 124, 127, 137,
138, (penugasan praktik kewarganegaraan), dan 146 (tagihan tugas dan inquiri).
Pada Bab V aspek kognitif dapat dilihat pada
halaman 147-174 Sistem Hukum dan Peradilan Internasional. Aspek afektif dilihat
pada halaman 151, 152, 162, 164, 170, 173 (info kewargenegaraan), 163, 168
(fokus kita) dan 183, 184 (studi kasus) dan 185 (tugas atau inquiri).
4.
Landasan Teori
Artinya di dalam buku teks Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI jilid 2, terbitan Erlangga di dalam
penulisannya menggunakan beberapa teori dari pakarnya yang ahli di bidangnya.
Contoh landasan teori yang terdapat dalam buku ini. pada Bab I pada halaman 10
terdapat teori yang disampaikan oleh Gabriel Almond tentang klasifikasi budaya
politik dan halaman 17 terdapat teori yang disampaikan oleh Robert Le Vini
yaitu tentang sosialisasi politik pada masyarakat berkembang. Pada Bab III
halaman 67, 68, banyak ahli yang memberikan pengertian keadilan, seperti
Aristoteles, Plato, Socrates, Thomas Hobbes. Sedangkan pada Bab V halaman 149
yang di dalamnya termuat teori dari beberapa sarjana seperti J. G. Starke, Wijono
Prodjodikoro dan Mochtar Kusumaatmadja. Pendapatnya tentang Hukum
Internasional.
5.
Keterbukaan akan
Penilaian Objektivitas
Di dalam penyusunan buku apalagi buku teks,
seorang penulis selalu membutuhkan kritik. Kritik diperlukan dalam setiap
penulisan buku supaya buku yang ditulis lebih baik. Kritikan dalam penulisan
buku teks bukan untuk bermaksud menjatuhkan atau memojokkan si penulis, tetapi
lebih kepada untuk membangun dan menyempurnakan buku teks.
Dalam buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 2
untuk SMA kelas XI terbitan Erlangga si penulis menerima kritik dari pembaca
pada kata pengantar halaman V yaitu: “Kami ucapkan terimakasih pada semua pihak
yang telah membantu tersusunnya buku ini. karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan”.
6.
Konsistensi
Pembahasan Buku
Dalam buku ini materi yang disajikan oleh si
penulis tetap, beraturan sesuai dengan judul dan juga pada bagian-bagian isi
judul.
Pembahasan buku teks Pendidikan
Kewarganegaraan 2 untuk SMA kelas XI terbitan Erlangga ini juga memuat
kejelasan konsep yang sesuai.
7.
Menarik dan Menaruh
Minat untuk Dibaca
Untuk tahu buku teks ini menarik siswa
membaca atau tidak perlu diadakan survei menyeluruh atau bisa disebut juga
responden. Dalam hal ini respondennya adalah para siswa kelas XI SMA.
Dari sini bisa diamati, sebagian besar siswa
menaruh minat pada buku ini berkaitan dengan daftar isi sesuai dengan kurikulum
dan juga isi materi yang dapat membangkitkan semangat siswa.
8.
Pengambilan Suatu Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari bahasan materi
persoalan inti masalah. Dalam buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 2 untuk SMA
kelas XI terbitan Erlangga, diambil kesimpulan yaitu:
Pada Pelajaran 1 terdapat di halaman 27
rangkuman yaitu kehidupan politik
merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga negara dengan
pemerintah dan insitusi-institusi di luar pemerintah (non formal) telah
menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan, dan pengetahuan tentang
praktik-praktik perilaku politik dalam semua sistem politik .
Pada Pelajaran 2 terdapat pada halaman 60
rangkuman yaitu paham demokrasi yang menekankan pemerintahan rakyat mengandung
arti bahwa kekuasaan tertinggi di pegang oleh rakyat. Dengan demikian, perlu
kita pahami bahwa istilah demokrasi bertolak dan suatu pola pikir bahwa manusia
diperlukan dan ditempatkan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
Pada Pelajaran 3 terdapat pada halaman 92
rangkuman, yaitu tumbuhnya sikap keterbukaan berkaitan erat dengan jaminan
keadilan. Keterbukaan merupakan sikap jujur, rendah hati dan adil serta mau
menerima pendapat orang lain. Sedangkan keadilan merupakan pengakuan dan
perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Pada Pelajaran 4 terdapat pada halaman 143
rangkuman yaitu hubungan internasional merupakan antar bangsa dalam segala
aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional
negara tersebut. Hubungan tersebut dapat dilihat sebagai hubungan politis,
budaya, ekonomi ataupun Hankam.
Pada kesimpulan 5 hukum internasional disebut
juga sebagai hukum bangsa-bangsa yang dilakukan oleh suatu negara atau bangsa
dalam mengadakan hubungan dengan negara lain agar terjalin kerja sama yang baik
dan saling menguntungkan.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
1.
Buku Teks Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, setelah dianalisis kualitas menurut Green
dan Petty sudah berkualitas karena setiap komponen yang ada buku teks Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI sudah ada semua.
2.
Secara sistematika
buku teks Pendidikan Kewarganegaraan, sudah sistematis setelah di analisis.
- Saran
Buku teks Pendidikan Kewarganegaraan
untuk SMA kelas XI, karangan Budiyanto, penerbit Erlangga sudah pantas
digunakan oleh siswa SMA kelas XI untuk mata pelajaran PPKn, karena secara
kualitas dan sistematika buku sudah memenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto.
2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk
SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Tim Penyusun. 2003. Bahasa Indonesia Dasar Penulisan Ilmiah. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Tim Penyusun. 2007. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Bandung: Yrama Widya.
Depdiknas. 2008. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2/2008 Pasal 6.
Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Pendidikan
Kewarganegaraan SMA/MA Kelas XII.
No comments:
Post a Comment